PERSPECTIVE ON PSYCHOTHERAPY
1. PSYCHOTHERAPY : Pengobatan dengan
secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan
perilaku dimana didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti
cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola
perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis.
2. TUJUAN PSYCHOTHERAPY
Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
Mengembangkan potensi klien.
Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik
3. 1935 - ALFRED ADLER
Kontribusi : Individual
Psychology
Manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain yang pertama-tama
dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial
Perkembangan diri individu sejak masa
kanak-kanak akan sangat menentukan cara individu berperan dalam lingkungan
sosialnya
Struktur Kepribadian Teori Adler, yaitu :
• Perasaan
rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation)
• Tujuan
yang semu (Fictional finalism)
• Berjuang
untuk menjadi superior ( Striving for Superiority)
• Minat
Sosial (Social Interest)
• Gaya
hidup (Style of life)
• Aku
yang kreatif (Creative self)
Tujuan utama psikoterapi Adler adalah
meningkatkan keberanian,mengurangi perasaan inferior, dan mendorong
berkembangnya minat sosial pasien.
4. 1946 - ANNA FREUD
Dua
kontribusi penting pada teori kepribadian Anna Freud:
• Pemahaman
perkembangan anak
• Defense
Mechanism: mekanisme pertahanan diri.
Ada 10 defense mechanism :
1. Represi
Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan
dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam .Terjadi secara tidak
disadarai. Misalnya Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami
sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian meninggal maka ia merasa “lupa”
terhadap kejadian tersebut. Dengan cara hynosis atau suntikan Phenobarbital,
pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (di”recall”) dari alam tak sadar
kealam sadar.
2. Penyangkalan
( Denial )
Berusaha untuk melindungi diri sendiri
terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan cara
melarikan diri dari kenyataan atau kesibukan dengan hal-hal lain. Contoh,
mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya, jadinya,
tidak mau memikirkan tentang kematian, tidak mau menerima anaknya yang
terbelakang dan sebagainya.
3. Proyeksi
Usaha untuk menyalahkan orang lain
mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang tidak baik. Misalnya
presentasi olah raga yang kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak
naik kelas karena gurunya sentiment. Mekanisme proyeksi ini digunakan oleh
pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid.
4. Sublimasi
Dorongan kehendak atau cita-cita yang
yang tak dapat diterima oleh norma-norma di masyarakat lalu disalurkan menjadi
bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi. Misalnya dokter yang agresif disalurkan menjadi dokter
ahli bedah, mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu jari.
5.
Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi
mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara
melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai
rintangan untuk dilakukannya. Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap
adiknya, ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi
secara berlebihan.
6. Pengelakan
atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap
seseorang dicurahkan atau “dielakkan” kepada orang atau obyek lain yang kurang
membahayakan. Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri,
anaknya atau pembantunya. Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip)
sebagai pembalas dendam merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan
perasaan permusuhan.
7. Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk
membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat disetujui oleh
dirinya sendiri dan masyarakat. Contohnya membatalkan pertandingan olah raga
dengan alasan sakit dan akan ada ujian, padahal iya takut kalah. Melakukan
korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.
8.
Konversi
Konversi merupakan proses psikologi
dengan menggunakan mekanisme represi, identifikasi, penyangkalan, pengelakan
dan simbolis. Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan
menjadi terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya
menetralisasikan pelepasan afek. Dengan paralisis atau dengan gangguan
sensorik, maka konflik dielakkan dan afek ditekan. Hambatan fungsi merupakan
symbol dari keinginan yang ditekan. Seringkali konversi memiliki gejala atas
dasar identifikasi.
9. Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk
menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain atau
institusi yang mempunyai nama. Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang
terkenal atau mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang
maju.
10. Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke
tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang kurang matang dan
biasanya dengan aspirasi yang kurang. Contohnya ; anak yang sudah besar
mengompol atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar
keinginannya dipenuhi.
5 1945 - VICTOR FRANKL
Kontribusi : Logotherapy
Teori
dan terapi Viktor Frankl lahir dari pengalamannya selama menjadi tawanan di
kamp konsentrasi Nazi. Logoterapi percaya perjuangan untuk menemukan makna
hidup seseorang merupakan motivator utama. Logoterapi berusaha membuat pasien
menyadari tanggung jawab diri dan memberi kesempatan untuk memilih dengan
kebebasan.
3 dasar asumsi
yang saling mempengaruhi :
-
Freedom
of Will ( Kebebasan Bersikap )
-
Will
to Meaning ( Kehendak untuk Hidup Bermakna )
6. 1951 - FRITZ PERLS
Kontribusi : Gestalt
Psychology
Terapi Gestalt
terintegrasi dari beberapa komponen dalam diri individu, yaitu afeksi, sensori,
kognitif, interpersonal, dan perilaku (Corsini & Wedding, 2011).
Masalah
yang dimiliki seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh masa lalu tetapi dapat
dipengaruhi oleh berbagi faktor, seperti siapa dia, bagaimana ia hidup,
pikiran-pikirannya, pertemanannya dan kejanggalan yang ada dalam perilakunya
Tujuan
dari Terapi Gestalt adalah untuk mengeksplor medan saat kini bukan medan masa
lalu. Inilah yang dikenal dengan istilah here-and-now. Terapis Gestalt tidak
melihat keadaan masa lalu yang menyebabkan klien berperilaku seperti sekarang,
melainkan memahami bahwa ada pengalaman masa lalu klien yang mungkin terulang
lagi saat ini dan di sini
7. 1964 - VIRGINIA SATIR
Kontribusi
: Family Therapy
Keluarga adalah
fungsi penting bagi keperluan komunikasi dan kesehatan mental. Masalah terjadi
jika self-esteem yang dibentuk oleh keluarga itu sangat rendah dan komunikasi
yang terjadi di keluarga itu juga tidak baik. Satir mengemukakan pandangannya
ini berangkat dari asumsi bahwa anggota keluarga menjadi bermasalah jika tidak
mampu melihat dan mendengarkan keseluruhan yang dikomunikasikan anggota
keluarga yang lain.
No comments:
Post a Comment